Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengatakan, penerapan kapitalisme di negara maju seperti Amerika Serikat
(AS) dan China, memang belum pantas untuk diterapkan di Indonesia. Masyarakat di
Tanah Air, terutama di daerah daerah belum siap secara pendidikan dan
kesejahteraan, karena masih tertinggal dari negara negara maju seperti mereka.
Menurut beliau "Bila daerah masih terus
tertinggal bisa memicu masalah yang membahayakan persatuan dan
kesatuan," ujarnya dalam acara 'Silaturahmi dan Dialog Tokoh Lintas
Agama dan Santri di Pondok Pesantren Nurul Madinah' Lombok Barat, NTB,
kemarin.
Atas karena itu, perlu strategi baru yang bisa membangun perekonomian Indonesia dengan keberpihakan kepada masyarakat di daerah. Di antaranya melalui regulasi khusus berupa akses modal
yang mudah, pelatihan dan proteksi dari maraknya persaingan bebas.
"Setiap orang
harus mampu menggeser kapitalisme ke arah kebijakan ekonomi kesejahteraan, dengan membangun
masyarakat di daerah daerah untuk mempercepat kemajuan di Indonesia," tambahnya.
Dengan
demikian, daerah diharapkan bisa berkembang karena ekonomi tumbuh dan produktif,
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan pajak bagi negara. Hal
ini akan berimbas pada kesejahteraan seluruh rakyat
Indonesia.
Khususnya, kalangan menengah ke bawah seperti petani,
nelayan, buruh, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan
lainnya. "Daerah juga harus dibangun, untuk dan agar menjadi pilar kekuatan ekonomi
nasional," ujar Harri Tanoe.
Dalam acara tersebut, di depan HT lantas menjelaskan juga pentingnya peranan
dunia pendidikan sebagai satu satunya wadah yang menghasilkan generasi
muda terdidik yang diharapkan bisa berperan serta dalam membangun daerah
dan bangsa, sebagai generasi penerus bangsa dan
mempercepat kemajuan negara kita," tandasnya.
Dari berbagai sumber
0 comments:
Post a Comment